SMK Muhammadiyah 1 Moyudan

Pembelajaran PKK Kelas XI Kuliner A: Membuat Snack Tradisional Carang Gesing dengan Kemasan Modern sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Wirausaha Siswa

Pembelajaran PKK (Prakarya dan Kewirausahaan) di kelas XI kuliner A di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan mengusung pendekatan yang inovatif dalam mendidik siswa untuk menjadi pribadi yang kreatif dan berwawasan kewirausahaan. Dengan mengusung konsep 5W + 1H (What, Where, When, Who, Why, How), siswa diberi kesempatan untuk mempraktekkan teori yang telah dipelajari melalui pembuatan usaha bisnis kuliner. Tema yang diambil dalam proyek ini adalah pembuatan snack tradisional Carang Gesing dengan kemasan modern.

Mengapa Memilih Carang Gesing?

Carang gesing merupakan salah satu snack tradisional Indonesia yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Snack ini terbuat dari pisang kepok yang dicampur dengan santan, gula pasir, telur, vanili, garam, dan bahan-bahan lainnya, kemudian dikukus hingga matang. Keistimewaan dari carang gesing adalah kesederhanaan dalam pengolahan dan bahan baku yang mudah ditemukan di sekitar kita. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa carang gesing dipilih sebagai produk yang dipraktikkan oleh siswa.

Selain itu, carang gesing sangat populer di kalangan masyarakat, sehingga peluang untuk mengembangkan produk ini menjadi lebih luas. Dengan adanya konsep kemasan modern, siswa dapat memodernisasi tampilan produk tersebut agar lebih menarik dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami teknik memasak, tetapi juga memahami pentingnya aspek pemasaran dan pengemasan yang dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

Pelaksanaan Pembelajaran PKK Kelas XI Kuliner A

Dalam pelaksanaan pembelajaran PKK ini, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda. Adapun pembagian tugas di antaranya adalah tim produk, tim pengemasan, tim pengolahan, tim kalkulasi harga, dan tim penjualan. Setiap siswa diberi peran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan di berbagai aspek kewirausahaan.

Proses pertama yang dilakukan adalah pengolahan produk, yaitu pembuatan carang gesing. Siswa mengolah bahan-bahan yang terdiri dari pisang kepok, santan, gula pasir, telur, vanili, dan garam. Setelah itu, bahan-bahan tersebut dicampur dan dikukus hingga menjadi carang gesing yang lezat. Teknik pengolahan ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang keterampilan memasak, tetapi juga mengenai pengelolaan waktu yang efektif dan efisien dalam proses produksi.

Selanjutnya, tim pengemasan bertugas untuk memberikan kemasan yang menarik dan modern. Siswa dilatih untuk memilih jenis kemasan yang tidak hanya melindungi produk, tetapi juga dapat menambah nilai jual. Konsep kemasan yang modern menjadi salah satu faktor penting yang membuat produk ini lebih menarik di mata konsumen, terutama bagi mereka yang lebih tertarik dengan kemasan yang kekinian dan praktis.

Mengelola Usaha Kuliner: Kalkulasi Harga dan Penjualan

Siswa juga dilibatkan dalam proses perhitungan harga pokok produk, mulai dari biaya bahan baku, tenaga kerja, hingga biaya kemasan. Dalam hal ini, tim kalkulasi harga berperan penting untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan. Selain itu, harga jual yang kompetitif juga harus mempertimbangkan daya beli masyarakat agar usaha yang dijalankan dapat tetap menguntungkan.

Setelah harga ditentukan, tim penjualan bertugas untuk memasarkan produk carang gesing ke konsumen. Pemasaran dilakukan tidak hanya di dalam lingkungan sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Sasaran konsumen utama dalam hal ini adalah bapak, ibu guru, karyawan, serta siswa. Namun, tidak menutup kemungkinan produk ini juga dapat dijual ke masyarakat umum di sekitar area SMK Muhammadiyah 1 Moyudan.

Siswa juga belajar bagaimana cara menghadapi keluhan pelanggan dengan baik. Setiap usaha pasti menghadapi tantangan dan keluhan, namun dengan pendekatan yang baik dan sikap profesional, siswa dapat mengatasi hal ini dengan mudah. Pembelajaran mengenai customer service dan pentingnya mendengarkan feedback dari pelanggan menjadi bagian dari keterampilan berwirausaha yang penting untuk dikuasai oleh siswa.

Tujuan Pembelajaran PKK Kelas XI Kuliner A

Tujuan utama dari pembelajaran PKK kelas XI Kuliner A ini adalah untuk memotivasi siswa agar menjadi young entrepreneur atau wirausahawan muda yang sadar dan paham tentang pentingnya berwirausaha. Pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat mereka aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya berwirausaha dalam menciptakan peluang usaha yang dapat membantu mereka memperoleh penghasilan.

Melalui praktik langsung seperti ini, siswa belajar banyak hal, mulai dari teknik pengolahan makanan, pengemasan produk, kalkulasi harga, hingga pemasaran dan penjualan. Pembelajaran ini tidak hanya mengasah keterampilan praktis, tetapi juga mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan berpikir kreatif. Semua keterampilan tersebut sangat berguna untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di dunia usaha setelah lulus dari SMK.

Pentingnya Pembelajaran Kewirausahaan di SMK

Pembelajaran kewirausahaan di SMK memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan siswa untuk dunia kerja. Tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis dalam bidang tertentu, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana mengelola sebuah usaha. Dalam hal ini, siswa diharapkan tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan melalui usaha yang mereka jalankan.

Dengan memberikan pengalaman langsung dalam berwirausaha, siswa tidak hanya mengerti teori tetapi juga dapat merasakan tantangan dan keseruan dalam mengembangkan usaha mereka sendiri. Pembelajaran seperti ini memberikan nilai tambah yang besar bagi siswa, karena mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di sekolah ke dalam kehidupan nyata, bahkan mengembangkannya di rumah atau di masyarakat.

Kesimpulan

Pembelajaran PKK kelas XI Kuliner A di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan dengan tema usaha bisnis kuliner melalui pembuatan snack tradisional carang gesing dengan kemasan modern adalah langkah yang sangat baik dalam mengajarkan siswa mengenai kewirausahaan. Dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam setiap tahapan usaha, mulai dari pembuatan produk, pengemasan, hingga pemasaran, siswa tidak hanya memperoleh keterampilan praktis, tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya berwirausaha. Semoga pembelajaran seperti ini dapat menginspirasi siswa untuk terus mengembangkan potensi diri mereka dan menjadi wirausahawan muda yang sukses di masa depan.

Pembelajaran PKK (Prakarya dan Kewirausahaan) di kelas XI kuliner A di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan mengusung pendekatan yang inovatif dalam mendidik siswa untuk menjadi pribadi yang kreatif dan berwawasan kewirausahaan. Dengan mengusung konsep 5W + 1H (What, Where, When, Who, Why, How), siswa diberi kesempatan untuk mempraktekkan teori yang telah dipelajari melalui pembuatan usaha bisnis kuliner. Tema yang diambil dalam proyek ini adalah pembuatan snack tradisional Carang Gesing dengan kemasan modern.

Mengapa Memilih Carang Gesing?

Carang gesing merupakan salah satu snack tradisional Indonesia yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Snack ini terbuat dari pisang kepok yang dicampur dengan santan, gula pasir, telur, vanili, garam, dan bahan-bahan lainnya, kemudian dikukus hingga matang. Keistimewaan dari carang gesing adalah kesederhanaan dalam pengolahan dan bahan baku yang mudah ditemukan di sekitar kita. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa carang gesing dipilih sebagai produk yang dipraktikkan oleh siswa.

Selain itu, carang gesing sangat populer di kalangan masyarakat, sehingga peluang untuk mengembangkan produk ini menjadi lebih luas. Dengan adanya konsep kemasan modern, siswa dapat memodernisasi tampilan produk tersebut agar lebih menarik dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami teknik memasak, tetapi juga memahami pentingnya aspek pemasaran dan pengemasan yang dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

Pelaksanaan Pembelajaran PKK Kelas XI Kuliner A

Dalam pelaksanaan pembelajaran PKK ini, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda. Adapun pembagian tugas di antaranya adalah tim produk, tim pengemasan, tim pengolahan, tim kalkulasi harga, dan tim penjualan. Setiap siswa diberi peran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan di berbagai aspek kewirausahaan.

Proses pertama yang dilakukan adalah pengolahan produk, yaitu pembuatan carang gesing. Siswa mengolah bahan-bahan yang terdiri dari pisang kepok, santan, gula pasir, telur, vanili, dan garam. Setelah itu, bahan-bahan tersebut dicampur dan dikukus hingga menjadi carang gesing yang lezat. Teknik pengolahan ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang keterampilan memasak, tetapi juga mengenai pengelolaan waktu yang efektif dan efisien dalam proses produksi.

Selanjutnya, tim pengemasan bertugas untuk memberikan kemasan yang menarik dan modern. Siswa dilatih untuk memilih jenis kemasan yang tidak hanya melindungi produk, tetapi juga dapat menambah nilai jual. Konsep kemasan yang modern menjadi salah satu faktor penting yang membuat produk ini lebih menarik di mata konsumen, terutama bagi mereka yang lebih tertarik dengan kemasan yang kekinian dan praktis.

Mengelola Usaha Kuliner: Kalkulasi Harga dan Penjualan

Siswa juga dilibatkan dalam proses perhitungan harga pokok produk, mulai dari biaya bahan baku, tenaga kerja, hingga biaya kemasan. Dalam hal ini, tim kalkulasi harga berperan penting untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan. Selain itu, harga jual yang kompetitif juga harus mempertimbangkan daya beli masyarakat agar usaha yang dijalankan dapat tetap menguntungkan.

Setelah harga ditentukan, tim penjualan bertugas untuk memasarkan produk carang gesing ke konsumen. Pemasaran dilakukan tidak hanya di dalam lingkungan sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Sasaran konsumen utama dalam hal ini adalah bapak, ibu guru, karyawan, serta siswa. Namun, tidak menutup kemungkinan produk ini juga dapat dijual ke masyarakat umum di sekitar area SMK Muhammadiyah 1 Moyudan.

Siswa juga belajar bagaimana cara menghadapi keluhan pelanggan dengan baik. Setiap usaha pasti menghadapi tantangan dan keluhan, namun dengan pendekatan yang baik dan sikap profesional, siswa dapat mengatasi hal ini dengan mudah. Pembelajaran mengenai customer service dan pentingnya mendengarkan feedback dari pelanggan menjadi bagian dari keterampilan berwirausaha yang penting untuk dikuasai oleh siswa.

Tujuan Pembelajaran PKK Kelas XI Kuliner A

Tujuan utama dari pembelajaran PKK kelas XI Kuliner A ini adalah untuk memotivasi siswa agar menjadi young entrepreneur atau wirausahawan muda yang sadar dan paham tentang pentingnya berwirausaha. Pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat mereka aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya berwirausaha dalam menciptakan peluang usaha yang dapat membantu mereka memperoleh penghasilan.

Melalui praktik langsung seperti ini, siswa belajar banyak hal, mulai dari teknik pengolahan makanan, pengemasan produk, kalkulasi harga, hingga pemasaran dan penjualan. Pembelajaran ini tidak hanya mengasah keterampilan praktis, tetapi juga mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan berpikir kreatif. Semua keterampilan tersebut sangat berguna untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di dunia usaha setelah lulus dari SMK.

Pentingnya Pembelajaran Kewirausahaan di SMK

Pembelajaran kewirausahaan di SMK memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan siswa untuk dunia kerja. Tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis dalam bidang tertentu, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana mengelola sebuah usaha. Dalam hal ini, siswa diharapkan tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan melalui usaha yang mereka jalankan.

Dengan memberikan pengalaman langsung dalam berwirausaha, siswa tidak hanya mengerti teori tetapi juga dapat merasakan tantangan dan keseruan dalam mengembangkan usaha mereka sendiri. Pembelajaran seperti ini memberikan nilai tambah yang besar bagi siswa, karena mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di sekolah ke dalam kehidupan nyata, bahkan mengembangkannya di rumah atau di masyarakat.

Kesimpulan

Pembelajaran PKK kelas XI Kuliner A di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan dengan tema usaha bisnis kuliner melalui pembuatan snack tradisional carang gesing dengan kemasan modern adalah langkah yang sangat baik dalam mengajarkan siswa mengenai kewirausahaan. Dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam setiap tahapan usaha, mulai dari pembuatan produk, pengemasan, hingga pemasaran, siswa tidak hanya memperoleh keterampilan praktis, tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya berwirausaha. Semoga pembelajaran seperti ini dapat menginspirasi siswa untuk terus mengembangkan potensi diri mereka dan menjadi wirausahawan muda yang sukses di masa depan.

   

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top