Pada tanggal 10 hingga 12 September 2024, SMK Muhammadiyah 1 Moyudan menggelar kegiatan Pembelajaran Luar Kelas (PLS) bagi siswa-siswi kelas X dengan mengunjungi dua situs budaya penting di Yogyakarta, yaitu Museum Sonobudoyo dan Masjid Gedhe Kauman. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para siswa tentang sejarah, budaya, dan perkembangan lokal, khususnya di Yogyakarta. Setiap harinya, siswa dari jurusan berbeda mengunjungi kedua tempat tersebut. Jurusan Pariwisata (Perhotelan dan Kuliner), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), serta Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Sepeda Motor (TSM) mendapat kesempatan untuk belajar secara langsung dari museum.
Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas (PLS) ini bertujuan untuk memperluas wawasan para siswa dengan memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari aktivitas di dalam kelas. Melalui kunjungan ke Museum Sonobudoyo dan Masjid Gedhe Kauman, siswa diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan budaya lokal, khususnya yang ada di Yogyakarta. PLS juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya bangsa, serta memberikan pengetahuan yang bisa diterapkan di bidang studi masing-masing.
Pada hari Selasa, 10 September 2024, siswa-siswi Jurusan Pariwisata (Perhotelan dan Kuliner) mendapat kesempatan pertama untuk mengunjungi Museum Sonobudoyo dan Masjid Gedhe Kauman. Sebanyak 60 siswa dari jurusan ini didampingi oleh guru produktif dan wali kelas. Kunjungan ini menjadi kesempatan penting bagi para siswa Pariwisata untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya, yang merupakan elemen penting dalam industri pariwisata.Kegiatan dimulai di Museum Sonobudoyo, yang merupakan salah satu museum tertua dan terlengkap di Yogyakarta.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi berharga yang mencakup seni, budaya, dan sejarah Jawa. Dalam kunjungan ini, siswa-siswi diajak untuk menjelajahi koleksi-koleksi yang ada, termasuk artefak sejarah, arca, senjata tradisional, tekstil, serta berbagai benda bersejarah lainnya yang terkait dengan budaya Jawa. Pemandu dari Museum Sonobudoyo memberikan penjelasan detail mengenai sejarah Jawa, mulai dari masa kerajaan hingga pengaruh kolonial Belanda. Siswa-siswi juga diperkenalkan dengan berbagai karya seni tradisional Jawa seperti wayang kulit dan keris, yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.
Setelah mengunjungi Museum Sonobudoyo, para siswa melanjutkan kegiatan PLS di Masjid Gedhe Kauman, salah satu masjid tertua dan paling bersejarah di Yogyakarta. Masjid ini didirikan pada tahun 1773 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan menjadi pusat kegiatan keagamaan pada masa Kesultanan Yogyakarta. Dalam kunjungan ini, siswa diajak untuk memahami sejarah perkembangan Islam di Yogyakarta serta arsitektur khas masjid yang mencerminkan perpaduan antara seni Jawa dan Islam.
Pemandu dari Masjid Gedhe Kauman memberikan penjelasan mengenai peran penting masjid ini dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta sejak masa lalu hingga sekarang. Selain itu, siswa juga diajak untuk mengamati arsitektur masjid yang penuh dengan makna filosofis, seperti bentuk atap tajug tumpang tiga yang melambangkan tauhid. Kegiatan ini memberikan pemahaman yang mendalam bagi siswa-siswi Jurusan Pariwisata tentang hubungan antara sejarah, budaya, dan agama di Yogyakarta. Hal ini sangat penting, terutama bagi mereka yang nantinya akan bekerja di sektor perhotelan dan pariwisata, di mana pemahaman tentang budaya lokal menjadi salah satu modal utama dalam melayani wisatawan.
Pada hari Rabu, 11 September 2024, giliran siswa-siswi Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang melakukan kunjungan Pembelajaran Luar Kelas. Sebanyak 44 siswa dari kelas X TKJ A dan B berpartisipasi dalam kegiatan ini. Meskipun jurusan ini lebih fokus pada teknologi, kunjungan ke Museum Sonobudoyo dan Masjid Gedhe Kauman tetap memberikan nilai penting bagi mereka, terutama dalam memahami bagaimana teknologi dan sejarah budaya dapat saling berkaitan. Di Museum Sonobudoyo, siswa-siswi TKJ tidak hanya mempelajari sejarah dan budaya, tetapi juga diberikan wawasan tentang bagaimana teknologi modern dapat digunakan untuk melestarikan dan mendokumentasikan budaya.
Museum ini telah menggunakan berbagai teknologi digital untuk memfasilitasi pengunjung dalam memahami koleksinya, seperti layar interaktif dan sistem pencahayaan digital yang menampilkan artefak dengan lebih menarik. Siswa-siswi TKJ diajak untuk berpikir kritis tentang bagaimana teknologi dapat membantu pelestarian budaya, misalnya dengan menggunakan augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) untuk memberikan pengalaman interaktif kepada pengunjung. Mereka juga diperkenalkan dengan konsep digitalisasi museum, yang memungkinkan artefak-artefak bersejarah dapat diakses secara online oleh masyarakat luas tanpa harus datang ke museum secara langsung.
Setelah dari Museum Sonobudoyo, siswa TKJ melanjutkan kunjungan ke Masjid Gedhe Kauman. Di sini, siswa-siswi diajak untuk memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam menyebarkan dakwah dan informasi keagamaan. Kunjungan ini memberikan wawasan bagi siswa TKJ tentang pentingnya teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam mendukung kegiatan keagamaan.
Pada hari terakhir, Kamis, 12 September 2024, siswa-siswi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Sepeda Motor (TSM) mengikuti kegiatan Pembelajaran Luar Kelas. Sebanyak 125 siswa dari kedua jurusan ini mengunjungi Museum Sonobudoyo dan Masjid Gedhe Kauman. Meskipun latar belakang keahlian mereka adalah otomotif, kunjungan ini tetap memberikan manfaat besar dalam memperluas wawasan sejarah dan budaya. Di Museum Sonobudoyo, para siswa TKR dan TSM diajak untuk melihat bagaimana perkembangan teknologi transportasi di Jawa, terutama dalam konteks budaya dan sejarah.
Mereka diperkenalkan dengan berbagai kendaraan tradisional yang merupakan bagian dari sejarah transportasi di Yogyakarta. Kunjungan ke Masjid Gedhe Kauman juga memberikan wawasan kepada siswa TKR dan TSM tentang pentingnya perawatan teknologi dan infrastruktur, khususnya dalam mendukung aktivitas keagamaan di masjid. Para siswa juga belajar tentang pentingnya perawatan infrastruktur bangunan bersejarah seperti Masjid Gedhe Kauman. Mereka diperkenalkan dengan teknik-teknik perawatan bangunan tua yang membutuhkan keterampilan khusus, terutama dalam menjaga kelestarian nilai-nilai sejarah yang ada pada bangunan tersebut.
Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas yang dilakukan oleh SMK Muhammadiyah 1 Moyudan di Museum Sonobudoyo dan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada tanggal 10-12 September 2024 ini berhasil memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa-siswi dari berbagai jurusan. Dengan memadukan antara teori yang mereka pelajari di kelas dengan pengalaman langsung di lapangan, siswa-siswi mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang sejarah, budaya, dan teknologi.