SMK Muhammadiyah 1 Moyudan

DINAMIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI SMK PADA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh: Nurul Qamariyah
Guru Pendidikan Bahasa Arab

Keberhasilan pembelajaran Bahasa Arab dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
internal diri peserta didik dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu dari dalam diri peserta didik
sendiri baik dari segi motivasi, minat, bakat, dan kemampuan awal. Faktor eksternal seperti sarana
prasarana, guru, metode pembelajaran, media pembelajaran dan lain sebagainya. Faktor-faktor
tersebut dapat menjadikan peserta didik berhasil dalam belajar Bahasa Arab jika dikelola dengan
baik dan dapat menjadikan peserta didik kurang berhasil jika tidak dikelola dengan baik. Seorang
guru perlu melakukan kreasi dan inovasi dalam penggunaan metode di setiap proses belajar
mengajar sejalan perubahan sikap dan minat peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
Terutama dalam kondisi pandemi covid 19 ini sangat diperlukan inovasi dari guru. Baik inovasi
metode dan yang tidak kalah penting adalah inovasi media pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri
dengan diberlakukannya BDR (Belajar Dari Rumah) dikarenakan peraturan pemerintah dalam
Surat Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang
Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Pencemaran
COVID-19, Bahwa untuk mengoptimalkan intruksi pemerintah yang berkaitan dengan physical
distancing maka KBM diubah ke sistem daring. Dalam hal ini para guru sangat tertantang untuk
berinovasi dalam media pembelajaran. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak
termasuk para guru dan para peserta didik untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar
pembelajaran dapat berlangsung lama yang menjadi pilihan adalah dengan pemafaatan teknologi
sebagai media pembelajaran dalam jaringan.
Dalam dunia luas, mempelajari bahasa Arab bukanlah suatu hal yang di anggap asing. Banyak
instansi pendidikan di Indonesia yang telah menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu materi yang
diajarkan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat kita sudah semakin sadar akan kebutuhan mempelajari
bahasa Arab. Bagi umat Islam khususnya, mempelajari bahasa Arab sangat diperlukan dalam rangka
mempelajari ajaran Islam yang diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab. Tanpa mempelajari bahasa
Arab, ilmu pengetahuan dan juga ajaran Islam akan sulit diketahui dan diterapkan dengan baik
sebagaimana penjelasan dalam buku Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004). Berbeda dengan bahasa lain, bahasa Arab memiliki struktur
dan susunan kata yang cukup sulit sehingga dibutuhkan metode dan media pembelajaran yang
dapat memudahkan mengajarkan bahasa Arab khususnya kepada peserta didik pada jenjang SMK
dengan posisi Bahasa Arab bukan jurusan yang menjadi pilihan peserta didik akan tetapi mata
pelajaran yang telah disediakan oleh sekolah.
Usia peserta didik pada jenjang SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) tentunya bukan usia
yang kecil lagi. Peserta didik sedang memiliki gelora yang berapi-api, akan sangat baik jika
diarahkan kepada hal-hal yang bermanfaat, seperti mempelajari bahasa Arab. Bahasa merupakan
alat komunikasi yang digunakan seseorang kepada orang lain. Tanpa bahasa seseorang tidak akan
bisa menyampaikan maksud perasaan maupun pikiran mereka. Oleh karena itu, bahasa adalah alat
komunikasi manusia yang paling utama. Sehingga kesalahan dalam pengungkapan sebuah bahasa
akan menyebabkan pemahaman yang salah pula. Pembelajaran bahasa Arab harus dapat
mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta bisa menumbuhkan
sikap yang baik terhadap bahasa Arab. Meskipun pembelajaran dilaksanakan jarak jauh, sapaan,
respon, dan umpan balik atau penghargaan terhadap tugas yang dikerjakan merupakan hal yang
tidak boleh dilupakan. Jangan sampai ada asumsi, para peserta didik merasa diperdayai karena
banyaknya tugas yang diberikan, tetapi tidak ada umpan balik dari guru seperti pekerjaan yang
sudah dikerjakan maksimal tapi dosen tidak mengoreksi. Apresiasi kepada pekerjaan para peserta
didik perlu diberikan guru untuk mengevaluasi pembelajaran daring tersebut agar tujuannya bisa
tercapai secara optimal.
Inovasi metode dan media pembelajaran Bahasa Arab tentu menjadi hal yang penting saat
pembelajaran daring seperti ini. Peserta didik akan belajar dari media-media yang menurut mereka
menarik. Baik dari YouTube, Instagram, Facebook, Tiktok, dan lain sebagainya. Tentu seorang
guru dapat memanfaatkan media-media tersebut sebagai media pembelajaran Bahasa Arab yang
menarik. Akan lebih bagus lagi jika media yang menarik tersebut diciptakan sendiri oleh guru yang
bersangkutan karena guru tersebut yang lebih mengetahui kemampuan peserta didiknya.
Barangkali media tersebut tidak hanya bermanfaat untuk kalangan sendiri akan tetapi bermanfaat
juga untuk peserta didik dimanapun berada. Mengapa media dibuat menarik? Setidaknya agar
peserta didik tertarik dengan materi Bahasa Arab walaupun bukan materi wajib dalam jurusan
yang mereka pilih.Pada masa seperti ini guru dituntut agar melek IT, agar bisa mengikuti
perkembangan peserta didik dalam pembelajaran abad 21. Saat ini banyak sekali pelatihanpelatihan IT dan pembuatan media pembelajaran yang menarik yang dapat diikuti oleh para guru.
Salam untuk para guru di Indonesia. Mari kita bergandengan tangan dalam mendidik putra putri
kita agar tidak ikut terpuruk dengan hadirnya musibah pada negeri kita.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top